Kamis, 08 Oktober 2009

KOROSI

Tujuan percobaan
Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi pada besi

Dasar Teori
Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawanya, terutama terjadi dalam lingkungan ayang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara.
Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :
Anode : Fe  Fe2+ + 2e-
Katode : O2 + 4H+ + 4e-  2H2O
Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya.
Proses terjadinya korosi:

Keterangan:
Logam Fe yang letaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi menjadi ion Fe2+. Ion ini larut dalam tetesan air. Tempat terjadinya reaksi oksidasi di salah satu ujung tetesan air ini disebut anode.
Ion Fe2+ yang terbentuk bergerak dari anode ke katode melalui tetesan air, sedangkan elektron mengalir dari anode ke katode melalui logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi O2 dari udara dan menghasilkan air. Ujung tetesan yang merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode. Sebagian O2 dari udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang membentuk karat besi (Fe2O3.XH2O)
Kerugian Korosi
Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan logam lain, serta bersifat racun. Jika berkarat, besi yang digunakan sebagai fondasi jembatan menjadi rapuh sehingga mudah ambruk. Alat-alat produksi dalam industri makanan dan farmasi tidak boleh menggunakan logam yang mudah berkarat. Oleh karena itu, untuk kepentingan industri, biasanya digunakan peralatan stainless yang anti karat.
Pencegahan Korosi
• Pembuatan logam homogen
Pada pembuatan logam dalam industri diusahakan agar zat-zat tercampur sehomogen mungkin dalam logam tersebut. Hal ini untuk menghindari tertumpuknya campuran tersebut di satu bagian, sehingga tidak terjadi perbedaan potensial listrik antarzat yang dapat memicu terjadinya korosi.
• Pelapisan dengan cat
Pelapisan logam dengan cat bertujuan untuk mencegahkontak antara permukaan logam dengan udara yang mengandung oksigen dan uap air.
• Pelapisan dengan logam lain
Jika logam besi dilapisi Cu (tembaga), Sn (timah), besi akan terlindungi dari korosi karena potensial reduksi Cu dan Sn lebih positif (Eº Cu2+ | Cu = +0,34 Volt dan Eº Sn2+ | Sn = -0,14 Volt) daripada potensial reduksi besi (Eº Fe2+ | Fe = -0,44 Volt). Namun bila lapisan ini bocor sehingga lapisan Cu dan Sn terbuka, besi akan mengalami korosi dengan cepat. Selain Cu dan Sn, logam lain yang dapat digunakan adalah perak (Ag), emas (Au), nikel (Ni), dan platina (Pt).
• Cara proteksi katodik
Jika logam besi dihubungkan dengan seng (Zn), besi tersebut akan sukar mengalami korosi. Hal ini disebabkan seng lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi dimana potensial reduksi Zn (Eº Zn2+ | Zn = -0,76 Volt) lebih negatif daripada potensial reduksi Fe (Eº Fe 2+ | Fe = -0,44 Volt). Seng bereaksi dengan O2 dan H2O dalam lingkungan yang mengandung CO2 dan membentuk seng karbonat. Seng karbonat berfungsi untuk melindungi seng itu sendiri dari korosi. Cara ini disebut juga cara katode pelindung. Logam Magnesium (Mg) yang termasuk alkali tanah banyak digunakan untuk keperluan ini.

Alat dan Bahan

• Gelas air mineral
• Paku
• Minyak tanah
• Air
• Garam
• Cuka
• Plastik
• Logam seng (Zn)
• Kabel (untuk diambil tembaganya)


Prosedur Kerja
1. Susunlah alat dan bahan seperti gambar berikut:

A : Paku
B : Paku dicelupkan dalam minyak tanah
C : Paku dicelupkan dalam air
D : Paku diselupkan dalam larutan garam (air + garam)
E : Paku benamkan dalam silika gel atau kapur
F : Paku dicelupkan dalam larutan cuka (air + cuka)
G : Paku dicelupkan dalam air yang diisi menutupi seluruh bagian paku kemudian ditutupi dengan plastik
H : Paku yang sudah dililitkan dengan lempengan seng (Zn) kemudian dicelupkan dalam air
I : Paku yang sudah dililitkan dengan tembaga(Cu) dari kawat kemudian dicelupkan dalam air
2. Simpan alat dan bahan tersebut di tempat yang aman.
3. Amati logam paku pada masing-masing gelas setiap harinya
4. Catat hasil pengamatan.
























Minuman Beralkohol

Tujuan Percobaan
Mengetahui proses perubahan yang terjadi melalui fermenatsi

Dasar Teori
Pada buah-buahan umumnya mengandung zat aditif. Penambahan zat aditif ini dimaksudkan untuk mempertajam rasa dan aromanya. Zat aditif pemberi aroma ini disebut ester. Ester dibuat melalui reaksi antara alcohol dan asam karboksilat. Reaksinya :

Asam karboksilat Alkohol Ester Air

Alat dan Bahan

• Buah nanas yang sudah matang 2 buah
• Pisau
• Blander
• Saringan atau kain untuk memeras
• Gula pasir
• Air mineral
• Ragi tape (Saccharomyces cereviceae)
• Botol dengan volume 1 L sebanyak dua buah

Prosedur Kerja
1. Kupaslah 2 buah nanas, kemudian diparut atau diblender.
2. Sambil ditambah sedikit demi sedikit air, parutan nanas diperas dan dan disaring sehingga diperoleh larutan sari nanas ±1 liter.
3. Tambahkan ± 6 sdm gula pasir atau sesuai selera anda.
4. Rebuslah larutan sampai mendidih lalu dinginkan.
5. Selagi menunggu sari nanas cukup dingin, bolongilah terlebih dahulu tutup botol, kemudian masukkan selang. Aturlah selang sehingga selang tidal menyentuh sari nanas ketika sari nanas terebut dimasukkan ke dalam botol. Penutup dapat juga dibuat dengan menggunakan penutup gabus yg telah dilubangi.
6. Siapkan pula gelas air mineral yang diisi dengan aquades sebanyak 100 ml.
7. Tumbuk ragi sehingga menjadi berbentuk serbuk.
8. Jika sari nanas sudah siap, siapkan lilin mainan, tutup botol yang telah dilubangi, serta air mineral yg telah disiapkan sebelumnya. Masukkkan serbuk ragi ± setangah sendok teh ke dalam botol, kemudian baru masukkan sari nanas ke dalam botol.
9. Tutup botol sari nanas dengan tutup botol yg telah dilubangi dan diberi selang (selang tidak menyentuh sari nanas), hubungkan selang ke aqua gelas tersebut kemudian rapatkan tutup botol agar udara tidak keluar (vakum).
10. Lapisi tutup botol dengan plastisin agar lebih yakin kalau tidak ada udara yang dapat masuk. Kurang lebih rangkaiannya akan seperti gambar di bawah ini

C12H22O11 + H2O C6H12O6

C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
11. Setelah kurang lebih satu minggu, minuman siap diminum dan sekarang sari nanas tersebut sudah mengandung alkohol.







Elektrolisis

Tujuan Percobaan
Mengamati reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis.

Dasar Teori
Proses elekrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak spontan sehingga memerlukan energi. Proses elektrolisis berlangsung pada suatu rangkaian elektrode dan sumber arus listrik searah yang disebut sel elektrolisis.
Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari arus listrik searah kedalam larutan melalui kutub negatif. Spesi tertentu atau ion yang bermuatan positif akan menyerap elektron dan mengalami reaksi reduksi di katode. Spesi yang lain atau ion bermuatan negatif akan melepas elektron dan mengalami reaeksi oksidasi di kutub positif atau anode. Jadi, proses elektrolisis merupakan reaksi redoks. Elektrode positif dan elektrode negatif pada sel elektrolisis ditentukan oleh sumber arus listrik.
Jenis elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh pada hasil elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan kereaktifannya, yaitu elektrode tidak aktif atau tidak ikut bereaksi atau inert, seperti C, Pt, Au dan elektrode aktif atau ikut bereaksi selain C, Pt, Au pada proses elektrolisis. Pada proses elektrolisis dengan elektrode aktif berlangsung reaksi elektrode dan reaksi elektrolit, sedangkan proses elektrolisis dengan elektrode inert hanya berlangsung reaksi elektrolitnya saja.

Alat dan Bahan
• Statif
• Pipa U
• Kabel penjepit buaya
• Adaptor
• Karbon (C), besi (Fe), dan tembaga(Cu)
• Larutan KI 0,5 M elektroda C
• Larutan Na2SO4 0,1 M elektroda C
• Larutan NaBr 0,5 M elektroda C
• Larutan CuSO4 0,5 M elektroda Cu
• Larutan CuSO4 0,5 M anoda Cu katoda C
• Larutan CuSO4 0,4 M anoda Cu katoda Fe

Prosedur Kerja
1. Elektrolisis larutan KI dengan elektroda C
a. Masukkan larutan KI 0,5 M dalam tabung pipa U sampai ± 1 cm dari ujung tabung.
b. Rangkailah alat dan bahan sebagai berikut:

c. Amati tanda-tanda reaksi yang terjadi di anode dan katode
d. Ambil larutan pada anode dengan pipet tetes kemudian teteskan pada tepung kanji (5-10 tetes). Amati perubahan yang terjadi.
e. Ambil 2 ml larutan pada katode dengan pipet tetes lalu masukkan dalam tabung reaksi.
f. Tambahkan 2 tetes indikator phenolptalein dan amati perubahan yang terjadi.
2. Elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda C
a. Masukkan larutan Na2SO4 0,1 M dalam tabung pipa U sampai ± 1 cm dari ujung tabung.
b. Rangkailah alat seperti gambar di atas (1.b)
c. Amati tanda-tanda reaksi yang terjadi di anode dan katode.
d. Ambil 2 ml larutan pada katode dengan pipet tetes lalu masukkan dalam tabung reaksi.
e. Tambahkan 2 tetes indikator phenolptalein dan amati perubahan yang terjadi.
f. Ambil 2 ml larutan pada anode dengan pipet tetes lalu masukkan dalam tabung reaksi.
g. Tambahkan 2 tetes indikator phenolptalein dan amati perubahan yang terjadi
3. Elektrolisis larutan NaBr dengan elektroda C
a. Masukkan larutan NaBr 0,1 M dalam tabung pipa U sampai ± 1 cm dari ujung tabung.
b. Rangkailah alat seperti gambar di atas (1.b)
c. Amati tanda-tanda reaksi yang terjadi di anode dan katode.
d. Ambil 2 ml larutan pada katode dengan pipet tetes lalu masukkan dalam tabung reaksi.
e. Tambahkan 2 tetes indikator phenolptalein dan amati perubahan yang terjadi.
4. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan anode Cu dan katode C
a. Masukkan larutan CuSO4 0,1 M dalam tabung pipa U sampai ± 1 cm dari ujung tabung.
b. Rangkailah alat seperti gambar di atas (1.b)
c. Amati tanda-tanda reaksi yang terjadi di anode dan katode.
d. Ambil 2 ml larutan pada anode dengan pipet tetes lalu masukkan dalam tabung reaksi.
e. Tambahkan 2 tetes indikator phenolptalein dan amati perubahan yang terjadi.







Secret Message 1

Tujuan Percobaan
Membuat tulisan dengan larutan asam indikator berdasarkan sifat asam basa dengan bantuan indikator.

Dasar Teori
Untuk mengetahui pH suatu larutan digunakanlah indikator asam basa. Indikator asam basa dapat berupa bahan-bahan alami maupun indikator buatan. Contoh indikator alami adalah buah-buahan dan daun-daunan yang berubah warnanya ketika terkena cairan asam atau basa. Sedangkan contoh indikator buatan adalah kertas lakmus dan phenolptalein (PP).
Indikator buatan memiki trayek pH masing-masing, dimana indikator tersebut akan berubah warnanya jika pH larutan lebih kecil maupun lebih besar dari trayek pH indikator tersebut.
Indikator ≤ nilai terkecil Trayek pH ≥ nilai terbesar
Phenolptalein tidak berwarna 8,3 – 10,0 merah


Metal merah merah 4,2 – 6,3 kuning


Metal jingga merah 3,1 – 4,4 kuning


Bromtimol biru kuning 6,0 – 7,6 biru





Alat dan Bahan
• Indikator asam basa (phenolptalein)
• Larutan asam (HCl)
• Larutan basa (NaOH)
• Kertas buram
• Kuas cat air
• Gelas air mineral

Prosedur Kerja
1. Campurkan indikator asam basa phenolptalein (PP) dengan air atau larutan asam (HCl)
2. Buatlah tulisan atau gambar dengan campuran tersebut pada selembar kertas buram.
3. Celupkan kertas tersebut pada larutan basa NaOH.
4. Lihatlah warna tulisan yang terjadi.

Secret Message 2

Tujuan Percobaan
Mencoba mengetahui sifat asam sitrat

Dasar Teori
Asam sitrat yang terdapat pada perasan jeruk merupakan senyawa organik, yaitu asam sitrat yang didalamnya terdapat pula senyawa karbon ( C ). Senyawa – senyawa inilah yang berubah menjadi berwarna coklat kehitaman ketika dipanaskan.

Gambar Ikatan kimia pada asam sitrat
Hal ini sama dengan proses pemanasan daging, di mana protein (yang merupakan senyawa karbon), berubah sehingga daging yang tadinya berwarna merah berubah menjadi kecoklatan ketika dipanaskan.

Alat dan bahan
• Air perasan jeruk lemon
• Cuka (CH3COOH)
• Kuas / spidol
• Pembakar spiritus
• Korek api

Prosedur Kerja
1. Campurkan perasan jeruk lemon dan cuka.
2. Buatlah tulisan atau gambar dengan menggunakan larutan yang sudah dibuat diatas kertas.
3. Panaskan kertas yang sudah digambari dengan larutan air lemon dan cuka.
4. Litahlah apa yang terjadi.










Lemon dan Cuka Berlistrik

Tujuan Percobaan
Mengetahui proses reaksi redoks spontan (sel volta)

Dasar teori
Percobaan kali ini tidak lepas dari reaksi redoks spontan, yaitu sel volta. Pada reaksi redoks terjadi transfer elektron dari reduktor ke oksidator. Hal inilah yang menyebabkan adanya arus listrik sehingga mampu menyalakan lampu atau paling tidak meyebabkan beda potensial dan kuat arus listrik.

Alat dan Bahan
• Cuka (CH3COOH)
• Jeruk lemon
• PCB atau logam tembaga (Cu)
• Logam seng (Zn)
• Lampu LED
• Voltmeter dan amperemeter
• Gelas kimia atau gelas air mineral









Prosedur Kerja
1. Rangkaikanlah alat dan bahan yang telah disiapkan sebelumnya sesuai dengan gambar dibawah ini


2. Ukur tegangan listrik dan kuat arus masing-masing rangkaian dengan voltmeter dan amperemeter.
3. Cobalah hubungkan rangkaian dengan lampu LED coba lihatlah nyala lampu LED, jika belum menyala berarti cuka atau jeruk lemon yang digunakan masih kurang.



Tulisan atau Hiasan Timbul

Dasar Teori
Sebenarnya tulisan atau gambar yang telah dibuat di atas pelat tembaga bukanlah timbul, melainkan terkikis. Jika larutan FeCl3 bertemu dengan logam tembaga (Cu) maka logam tembaga akan berreaksi sehingga logam tembaga (Cu) yang tadinya berbentuk padat (solid) menjadi terionisasi dan bercampur dengan larutan FeCl3. Sehingga logam tembaga (Cu) yang terkena larutan FeCl3 akan terkikis dan menjadi semakin tipis. Tetapi karena ada bagian yang dilapisi dengan rugos atau spidol permanen, maka logam tembaga (Cu) menjadi terlindungi dan tidak terionisasi (terkikis). Sehingga bagian yang dilapisi tersebut akan terlihat timbul bila dibandingkan dengan bagian yang tidak dilapisi.

Alat dan Bahan
• Bejana semacam loyang plastik.
• Rugos (huruf tempel)/Spidol permanent
• Gunting plat
• Pelat tembaga 1 atau 2 mm
• Larutan FeCl3 10%
• Lem aibon
• Larutam alkohol 70%

Prosedur Kerja
1. Potong pelat tembaga dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki.
2. Buat huruf atau pola hiasan timbul yang diinginkan dengan menggunakan rugos atau spidol permanent diatas permukaan plat timbale.
3. Siapkan loyang plastik dan isi dengan larutan FeCl3 kira – kira setinggi ½ sampai 1 cm.
4. Masukkan plat tembaga yang sudah terpola, goyang – goyangkanlah larutan dalam loyang.
5. Setelah 10 menit, angkat plat tembaga dan periksa apakah huruf atau pola hiasan sudah cukup terlihat timbul, jika belum masukkan lagi dan goyang – goyangkan.
6. Setelah dirasa cukup jelas timbulnya pola atau hiasan, plat tembaga dicuci dengan air dan dikeringkan, kemudian bekas rugos atau spidol permanent dibersihkan dengan larutan alcohol 70%.
7. Tempelkan plat tembaga dengan tulisan atau hiasan timbul pada pendukungnya (misalnya, gantungan kunci atau dompet) dengan menggunakan lem aibon.)

1 komentar:

  1. makasiiiih
    sangat berguna sebagai referensi laporan praktikum lily

    salam kenaaaaaal
    :D

    BalasHapus